Direkt zum Hauptbereich

PESAN KESAN

Erick Saputra Tangke (Regensburg)

Untuk sahabat seperjuangan yang sedang mencari Gastfamilie (GF) di Jerman.

Awal mulanya saya mengenal Aupair tidak terlepas dari informasi teman SMA saya yang sekarang berada di Jerman dan menikah dengan orang Jerman. Waktu itu saya menghubungi dia dan bertanya bagaimana ia bisa berangkat ke Jerman. Singkatnya, ia menyarankan untuk ikut program Aupair dan mendaftarkan diri di Germanclub Indonesia.

Bulan November 2012 saya mendaftarkan diri sebagai Aupair ke Jerman. Kemudian saya menerima surat lamaran yang berjumlah 6 rangkap dari Agen di Germanclub Indonesia dengan rincian 5 rangkap untuk data diri, pendidikan terakhir dan 1 rangkap untuk surat motivasi (isi surat saya: pekerjaan calon Aupair ,mengapa ikut program Aupair, rencana setelah masa Aupair berakhir





Aurora Dewi Pytaloka (Frankfurt, Jerman)

Hallo Nama saya Aurora Dewi Pytaloka. Saya seorang mahasiswi Psikologi angkatan 2012 di salah satu Universitas Swasta di Bandung. Kenapa saya ikut Au-pair? Saya pingin kuliah sebenarnya, pingin bisa mengexplore diri saya. Kenapa Jerman? Saya Ingin kuliah di negara yang maju, dan saya cari berbagai keterangan tentang mutu pendidikan sampai biaya. Rata- rata negara maju biaya hidup sehari-hari tinggi dan biaya pendidikannya juga tinggi. Jerman adalah negara maju yang pendidikannya kostenlos alias gratis, kalau pun bayar murah disini dibanding kuliah per semester di Indonesia. Kemudian juga saya tertarik dengan Psikologi, rasanya Jerman negara yang tepat karena Bapak Psikologi dunia berasal dari Jerman Saya les bahasa privat di Indonesia selama sebulan ngejar test A.1 Goethe. Setelah itu saya buka web Au-pair World. Mulai mengisi data diri dan mencari keluarga......

Baca selengkapnya klick disini





Fajar Fachrizal (Heilborn, Jerman)

Dear teman-teman yang mau Aupair semuanya yang sedang berjuang mencari Host-Family, perkenankan saya untuk berbagi pengalaman saya dengan aupair dan ketika mencari Host Family awal tahun kemarin. :D

anyway, cerita pertama saya kenapa bisa ikutan program aupair dan belajar bahasa jerman bermulai sekitar pertengahan tahun kemarin ketika bertemu lagi dengan temen deket saya waktu SMA yang sudah hampir 7tahun belum pernah ketemu lagi tiba-tiba ketemu di pernikahannya temen dan biasa sebagai "sohib" yang sudah lama ga pernah kbersua lagi ujung2nya malah curhat pas ketemu di nikahannya temen, ~bla ~bla ~bla (curhat sana sini panjang lebar) dan dia juga bilang habis kuliah mau lanjut ke jerman ikutan aupair!!? saya tanya "ikutan apa lu? AUPAIR? beneran mau bernagkat ke JERMAN???" KAGET dong saya dengernya waktu itu. 100% NGIRI. hahaha soalnya dari dulu saya ngebet banget pengen keluar negri ikutan apa kek programnya beasiswa/pertukaran pelajar/pertukaran budaya/TKI? nah lho..(haha asal bukan TKW aja dah), pokonya ngebet banget KUDU WAJIB bisa mewujudkan IMPIAN saya bisa keluar negri. :) saya waktu itu lagi kuliah tingkat akhir dan nyusun skripsi dan rencananya sesudah lulus S1 mau mati2an cari beasiswa kuliah diluar. eh tapi..........

Baca selengkapnya klick disini




Beliebte Posts aus diesem Blog

Culture Shock! Pengalaman Pertama Melihat Wanita Telanjang Di Eropa.

Betul, temen-temen gak salah baca judul post ini. Di seri blogger posts kali ini saya ingin berbagi sedikit beberapa pengalaman kultur shock saya selama saya tinggal di Eropa. Well... pada saat menulis blog ini, saya sudah 10 tahun tinggal di Eropa, dengan kata lain, ada cukup banyak yang bisa saya ceritakan ke kalian. Sebelum saya mulai cerita ini perlu saya ceritakan bahwa sebelum saya pergi ke Eropa, saya belum pernah melihat wanita telanjang sama sekali temen-temen, kecuali dari filem porno atau dari melihat orang gila di jalanan. Waktu berangkat ke Jerman usia saya masih 19 tahun. Kebayangkan bagaimana "culun" dan "cupu" nya saya pada wakut itu. Pada hari itu di Jerman adalah musim panas. Suhu udara nya kurang lebih 35 derajat, suhu yang cukup tinggi untuk penduduk Eropa. Saya masih tinggal di pinggiran kota Stuttgart waktu itu. Kalau tidak salah, itu adalah bulan ke tiga saya tinggal di Jerman. Saya tinggal bersama keluarga asuh saya yang kebetulan adalah

Berapa Penghasilan kerja sambilan di Jerman?

Hallo teman-teman semua, saya sering ditanya oleh beberapa calon Au-Pair dan Mahasiswa, berapa sih besarnya penghasilan dari kerja sambilan di Jerman? Dibawah ini adalah list perkerjaan yang sudah pernah saya coba: Standard Gaji regional Berlin, 2013  Pencuci piring, 5,5 - 7 Euro per-Jam Pramusaji, 6,5 - 8 Euro per-Jam + Tip (+- 10 - 15 Euro per shift) Juru masak, 7,5 - 10 Euro per-Jam (+- 10 - 15 Euro per shift) Penjaga Museum, 7 - 8 Euro per-Jam Pengajar bahasa Indonesia, 9 -13 Euro per-Jam Pekerja gudang pengiriman barang online, 7,5 - 8 Euro per-Jam Pekerja percetakan 7,5 - 8 Euro per-Jam Penerima tamu di Event-event International 8 - 10 Euro per-Jam Cleaning service 9 Euro per-Jam Penerjemah Indonesia - Jerman 10 - 13 Euro per-Jam Sekali lagi list ini hanya berlaku untuk wilayah BERLIN  Seperti yang teman-teman bisa lihat, penghasilan kerja sambilan di Jerman cukup lumayan. Sejak tahun 2009 penghasilan saya dari kerja sambilan berkisar 650 - 1200 Euro per bul

ISLAM SEDANG DI GEMPUR, INI PESAN SAYA UNTUK KALIAN YANG MUSLIM!

Ini video response saya tentang pembunuhan dua mahasiswi di Marokko. Semoga dunia menjadi lebih baik lagi.