Direkt zum Hauptbereich

Etika Menelpon di Jerman

Bagi mayoritas orang yang belajar bahasa Jerman, menelpon maupun menerima telpon adalah salah satu aktivitas yang biasanya ditakuti. Aktivitas menelpon menuntut secara bersamaan kemampuan mendengar yang baik, mencerna informasi dengan cepat, dan merespon kembali dengan baik sehingga lawan bicara dapat memahami maksud kita.

Berkomunikasi melalui media telefon memiliki kesulitan yang cukup tinggi karena kita tidak mampu melihat ekspresi lawan bicara maupun menggunakan bahasa tubuh untuk memperjelas apa yang ingin kita sampaikan ketika kita tidak bisa menemukan kata-kata yang tepat.

Oleh karena itu sebelum kita menelpon seseorang baik itu untuk menanyakan informasi terkait dengan pendaftaran uni atau aktivitas formal lainnya, sebaiknya kita mempersiapkan diri sebaik mungkin. Tak kalah pentingnya adalah memahami etika menelpon yang sedikit berbeda di Jerman

Tips-tips di bawah ini bisa semoga bisa membantu teman-teman :

1. Catat dengan baik poin-poin yang ingin disampaikan
Persiapan yang baik akan membuat kita merasa lebih tenang ketika menelpon. Ketika tiba-tiba panik menyerang dan biasanya membuat kita blank, kita bisa berpegang pada catatan tersebut.


Jika teman-teman tidak mencatat dengan baik apa yang ingin disampaikan kemudian akhirnya berputar-putar pada “Eh..Eh…..aduh…eh.. eh.” Orang Jerman sangat menghargai waktu dan juga bisa sangat berterus terang bukan tidak mungkin untuk berkata “ Silakan Anda telefon lagi jika Anda sudah siap dan klik! tuuutttt……tuuttt”

2. Ucapkan salam dan perkenalkan diri
Mengucapkan salam ketika menelpon adalah formalitas yang penting di Jerman “ Schönen guten Mogen, Guten Tag, atau Guten Abend” selalu diucapkan ketika menelfon atau menjawab telefon.

Agak berbeda dengan di Indonesia yang biasanya penelfon langsung menyampaikan maksud menelfon. Di Jerman, sebagai penelpon kita harus memperkenalkan diri terlebih dahulu. Logikanya seperti bertamu, sebagai tamu kitalah yang memperkenalkan diri.

Seorang penelpon yang tidak memperkenalkan diri terlebih dahulu dinilai tidak sopan.

Sebagai penerima telpon, biasanya merekapun juga memperkenalkan diri.

Berikut contohnya :

Kriiiiiiiiiiing….. Kriiing

A : Morgen, Jaros (nama belakang penerima telefon).
B : (Kalau kita tidak mendengar nama belakang penerima jangan panik) Guten Morgen !Mein name ist Dian Lestari.

3. Jelaskan maksud menelpon

Jika sudah tau mau bicara dengan siapa maka langsung sampaikan hal tersebut :

B : Ich hätte gern (misalnya) Frau Lorentz gesprochen

Setelah memperkenalkan diri pada seperti di atas maka langsung jelaskan maksud menelfon


B : Es geht um….. atau Ich rufe an wegen……

Jika teman-teman tidak tahu kepada siapa teman-teman harus bicara, maka tanyalah dari awal, apakah kita berbicara dengan orang yang tepat sebelum bicara panjang.

B : Können Sie mir weiter helfen?

Jika orang tersebut tidak dapat membantu kita, dia akan menyambungkan kita dengan orang yang tepat

Perlu dibedakan antara “Können Sie mir weiter helfen?” dengan “Können Sie mir bitte weiter helfen?” Kadang kita ingin sopan atau menerjemahkan langung dari bahasa inggris “ Could you please help me?” dan menggunakan kalimat kedua.

Dalam bahasa Jerman artinya sedikit berbeda. Jika anda mengatakan “Können Sie mir bitte weiter helfen?” kepada orang yang tidak tepat, maka bitte akan memberikan konotasi memaksa.

4. Berterimakasih dan ucapkan auf Wiederhören!
Selalu berterimakasih pada akhir percakapan telepon dan jangan lupa ucapkan “ auf Wiederhören” yang artinya sampai kita saling mendengar lagi.


Semoga tips etika menelfon di Jerman bermanfaat ya!

Kommentare

Beliebte Posts aus diesem Blog

Culture Shock! Pengalaman Pertama Melihat Wanita Telanjang Di Eropa.

Betul, temen-temen gak salah baca judul post ini. Di seri blogger posts kali ini saya ingin berbagi sedikit beberapa pengalaman kultur shock saya selama saya tinggal di Eropa. Well... pada saat menulis blog ini, saya sudah 10 tahun tinggal di Eropa, dengan kata lain, ada cukup banyak yang bisa saya ceritakan ke kalian. Sebelum saya mulai cerita ini perlu saya ceritakan bahwa sebelum saya pergi ke Eropa, saya belum pernah melihat wanita telanjang sama sekali temen-temen, kecuali dari filem porno atau dari melihat orang gila di jalanan. Waktu berangkat ke Jerman usia saya masih 19 tahun. Kebayangkan bagaimana "culun" dan "cupu" nya saya pada wakut itu. Pada hari itu di Jerman adalah musim panas. Suhu udara nya kurang lebih 35 derajat, suhu yang cukup tinggi untuk penduduk Eropa. Saya masih tinggal di pinggiran kota Stuttgart waktu itu. Kalau tidak salah, itu adalah bulan ke tiga saya tinggal di Jerman. Saya tinggal bersama keluarga asuh saya yang kebetulan adalah

Berapa Penghasilan kerja sambilan di Jerman?

Hallo teman-teman semua, saya sering ditanya oleh beberapa calon Au-Pair dan Mahasiswa, berapa sih besarnya penghasilan dari kerja sambilan di Jerman? Dibawah ini adalah list perkerjaan yang sudah pernah saya coba: Standard Gaji regional Berlin, 2013  Pencuci piring, 5,5 - 7 Euro per-Jam Pramusaji, 6,5 - 8 Euro per-Jam + Tip (+- 10 - 15 Euro per shift) Juru masak, 7,5 - 10 Euro per-Jam (+- 10 - 15 Euro per shift) Penjaga Museum, 7 - 8 Euro per-Jam Pengajar bahasa Indonesia, 9 -13 Euro per-Jam Pekerja gudang pengiriman barang online, 7,5 - 8 Euro per-Jam Pekerja percetakan 7,5 - 8 Euro per-Jam Penerima tamu di Event-event International 8 - 10 Euro per-Jam Cleaning service 9 Euro per-Jam Penerjemah Indonesia - Jerman 10 - 13 Euro per-Jam Sekali lagi list ini hanya berlaku untuk wilayah BERLIN  Seperti yang teman-teman bisa lihat, penghasilan kerja sambilan di Jerman cukup lumayan. Sejak tahun 2009 penghasilan saya dari kerja sambilan berkisar 650 - 1200 Euro per bul

ISLAM SEDANG DI GEMPUR, INI PESAN SAYA UNTUK KALIAN YANG MUSLIM!

Ini video response saya tentang pembunuhan dua mahasiswi di Marokko. Semoga dunia menjadi lebih baik lagi.